Langsung ke konten utama
Filosofi Coklat, Cinta Serta Kehidupan
Ada yang paham cokelat
itu kayak gimana? Apa cuman hanya sekedar makan??
Hidup itu seperti cokelat dalam
box, nggak bisa di tebak manis apa pahit. Sebagai salah
satu pecinta cokelat, “I think this is an interesting topic. Life and chocolate”.
Awalya mungkin hanya sebuah perumpamaan, tapi itu menurutku emang bener sih.
Kita seolah di
suguhkan dengan sebatang cokelat yang memiliki rasa asli pahit. Lalu mengapa
banyak orang menggilainya? Anggap saja kita sedang menggenggam sebatang/sekotak
cokelat di tangan. Ketika sebatang cokelat di suguhkan tanpa brand atau merk,
hanya berbungkus kertas aluminium kita tidak bisa menebak bagaimana rasanya
sebelum mencicipnya. Is that dark chocolate, cooking chocolate, white chocolate
and more. Karena kemasan dalamnya selalu sama. That’s life. Layaknya kehidupan,
cokelat ibarat takdir. Tapi belum tentu semua takdir seseorang “pahit”. Kita
bisa menemui variant cokelat yang sangat banyak pilihan saat ini. Tergantung
bagaimana kita mengolah atau memilihnya. Mengolah sesuai dengan keinginan kita.
Mau kita apakan hidup ini agar lebih menarik dan becita rasa.Ketika sampai
langkah ini kita masih belum mampu menebak cokelat semacam apa yang kita
konsumsi, bayangkan saja .. mungkin kita telah mati rasa. Tidak punya gairah
(passion) dalam mencicipi kehidupan.
Tanpa tau apa sih yang
bisa kita pelajari dari sebatang coklat bahkan secuil coklat. Banyak orang yang
cuman tau bahwa coklat itu cuman bisa bikin seneng. Bahkan ada yang anti sama
coklat, pernah kujumpai sampai nulis “Don’t give me chocolate please!!! Coklat itu
bikin jerawatan, ntar wajah gue jadi jerawatan”. Padahal yang bikin
jerawatan itu kandungan susunya bukan coklatnya. Nah, kita bisa belajar tentang
cinta dari coklat lho, soalnya ada sifat coklat yang sama dengan cinta. Gak
banyak orang tau tentang sifat coklat, bahkan seorang chocoholic sekalipun…
Kalau dingin
makan atau minum coklat. Coklat dan cinta itu sama sama menghangatkan. Apalagi
kalau hujan. Coklat yang baik dan berkualitas pasti punya rasa pahit. Kadang
kepahitan atau penderita akan menentukan kualitas dari cinta. Makin pahit kuaitas
coklat itu semakin baik, jadi kalo cinta itu makin banyak cobaan dan kita bisa
ngatasinya, berarti cinta itu semakin kuat. Makan coklat itu harus sabar,
tunggu lumernya mengalir di lidah. Dalam ngadepin cinta juga begitu. Rasakan
dan nikmati kehangatan coklat dengan penuh penghayatan. Kalau denger kata
coklat pasti kita inget bahwa coklat itu manis dan mahal. Sama kan kayak cinta,
cinta itu manis dan berharga. Jadi harus dijaga dengan baik.
Komentar
Posting Komentar